Jakarta Selatan – Sosok Brigadir Ridhal Ali Tomi, polisi Manado yang ditemukan tewas di dalam mobil Alfard di Jakarta Selatan, mulai terungkap. Brigadir Rat, sapaan akrabnya, menjadi perbincangan hangat setelah muncul polemik terkait tujuannya mengunjungi rumah pengusaha tambang di Jalan Mampang Prapatan 4.
Istri Brigadir Rat, Novita, mengungkap fakta bahwa suaminya ke Jakarta untuk menjalankan tugas sebagai ajudan bos tambang tersebut. Ia bahkan menyebut bahwa Brigadir Rat menjadi ajudan atas perintah atasannya.
Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Michael Irwan Tamsil, membenarkan bahwa Brigadir Ridhal Ali Tomi memang menjadi ajudan sejak akhir tahun 2021. Brigadir Rat sebelumnya bertugas di Satlantas Polresta Manado di bawah kepemimpinan Kasat Lantas Kompol Yulfa Irawati.
Kompol Yulfa Diterpa Isu Miring
Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi membawa Kompol Yulfa Irawati ke pusaran isu miring. Ia dituding menerima setoran dari bos tambang terkait penugasan Brigadir Rat sebagai ajudan.
Menanggapi hal tersebut, Kompol Yulfa Irawati membantah tudingan tersebut dengan tegas. “Itulah saya juga heran, saya tidak pernah menerima itu,” ujarnya.
Pemilik Rumah Bantah Mempekerjakan Brigadir Rat
Sementara itu, Indra Permanan, pemilik rumah tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas, juga membantah mempekerjakannya sebagai ajudan. Indra menjelaskan bahwa Brigadir Rat datang ke rumahnya hanya untuk bersilaturahmi.
Kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.