Islamabad, Pakistan – Hujan deras dan badai petir melanda Pakistan selama tiga hari terakhir, menewaskan sedikitnya 49 orang dan menyebabkan kerusakan parah di berbagai wilayah.
Menurut pejabat Pakistan, mayoritas korban tewas tersambar petir saat sedang memanen gandum di ladang. Laporan dari Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) menyebutkan bahwa 21 orang meninggal di Provinsi Punjab, 21 lainnya di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, dan 7 di Provinsi Balochistan.
Hujan deras juga menyebabkan banjir di ibukota Pakistan, Islamabad, dan kota Peshawar, serta wilayah Quetta. Banjir ini mengakibatkan runtuhnya puluhan rumah dan menggenangi jalanan, mengganggu aktivitas masyarakat.
Menanggapi bencana ini, pemerintah Pakistan telah menetapkan status darurat dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif memerintahkan pemberian bantuan kepada para korban. Tim penyelamat dan bantuan kemanusiaan telah dikerahkan ke daerah-daerah yang terkena dampak.
Dampak Bencana
Banjir dan badai petir di Pakistan telah menyebabkan kerusakan yang signifikan, baik dalam hal infrastruktur maupun korban jiwa. Puluhan rumah hancur, jalanan tergenang, dan lahan pertanian terendam.
Bencana ini juga mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat, termasuk transportasi dan komunikasi.
Curah Hujan Tinggi dan Perubahan Iklim
Ahli lingkungan Pakistan, Rafay Alam, mengatakan bahwa curah hujan deras di bulan April merupakan fenomena yang tidak biasa. Ia mencontohkan bahwa dua tahun lalu, Pakistan justru mengalami gelombang panas pada bulan Maret dan April.
Alam juga mengaitkan kejadian ini dengan perubahan iklim. Ia mengatakan bahwa perubahan iklim menyebabkan pola cuaca yang tidak menentu, termasuk curah hujan yang ekstrem.
Bencana banjir dan badai petir di Pakistan menjadi pengingat akan bahaya perubahan iklim dan pentingnya upaya adaptasi dan mitigasi.
Sumber:
- https://www.youtube.com/watch?v=kbWteRvjTRs